Perbedaan orang kaya dan orang miskin adalah cara mendayagunakan
pikiran dalam mengatasi keterbatasan financial. Ketika pendapatan kita
lebih kecil dibandingkan dengan pengeluaran kita, pada orang miskin akan
berusaha keras menekan pengeluaran.
Misalnya jika pendapatan kita perbulan adalah Rp. 300.000 perbulan,
sedangkan pengeluaran kita misalnya Rp.350.000 perbulan, maka orang
miskin akan menahan diri hingga pengeluarannya tinggal Rp.300.000.
Sedangkan orang kaya, akan berusaha mencari pendapatan Rp.500.000
perbulan, agar bias menutupi pengeluaran perbulan sebanyak Misalnya Rp.
350.000, maka orang kaya masih memiliki sisa uang Rp.150.000 lagi untuk
ditabung atau diinvestasikan.
Jadi , orang kaya memiliki visi keuangan jangka panjang dan jangka
pendek. Sejak awal orang kaya sudah menghitung dan mempersiapkan
kebutuhan finansialnya.
JANGAN BEKERJA UNTUK UANG
JANGAN BEKERJA UNTUK UANG
Orang miskin umumnya dihantui oleh ketakutan, jangan-jangan ia bakal
kehabisan uang pada bulan ini. Ia berfikir, makin lama dan makin keras
ia bekerja, gaji dan uang lembur yang ia terima bias memberikan rasa
aman. Kenyataannya, makin banyak waktu yang harus ia curahkan, sehingga
ia tak lagi punya waktu untuk keluarga dan memikirkan peluang lain untuk
menghasilkan uang.
Sedangkan orang kaya yakin, uang dan kekayaan bias dating dari
berbagai sumber, asalkan ia bias mendayagunakan pikirannya.
MELEK SECARA FINANSIAL
Menurut Ligwina Hananto, MBA, Sebagai ibu atau istri, kita memang
harus mampu mengelola keuangan rumah tangga dengan baik. Sayangnya,
banyak dari kita yang mengambil cara pengelolaan hanya sebatas menutupi
pengeluaran.
Langkah awal yang dapat kita lakuakan :
Belajar mendokumentasi, membaca dan memahami setiap perjanjian yang
berhubungan dengan masalah financial. Misal:memahami hitungan-hitungan
tagihan rekening listrik, internet, pulsa, kebutuhan dapur DLL.
Langkah kedua :
Mulai mempelajari resiko dan potensi keuntungan dari berbagai jenis
produk investasi, seperti : pajak, obligasi DLL.
KEMBANGKAN ASET
KEMBANGKAN ASET
Kekayaan adalah selisih antara asset (harta/investasi) dan utang.
Makin besar asset, makin besar pula kekayaan Anda. Tapi tidak semua
asset bias menambah kekayaan. Aset yang bersifat konsumtif (pakaian,
motor, mobil,sepeda) yang digunakan Anda sehari-hari, tidak bisa
mendatangkan kekayaan. Hanya asset aktif yang dapat member perputaran
uang bulanan.
Aset aktif menurut Robert dibagi menjadi :
Bisnis : Didapat dari keuntungan.
Prpperti : Misalnya mendapatkan pendapatan
dari uang sewa bangunan.
Surat berharga : Misalnya deposito.
KURANGI UTANG
KELOLA PENDAPATAN TAMBAHAN
KURANGI UTANG
KELOLA PENDAPATAN TAMBAHAN
Orang yang berfikir kaya akan disiplin atas pengeluarannya, mematuhi
anggaran yang sudah dibuat sebelumnya. Meskipun mendapat pendapatan
tambahan, ia tidak akan ceroboh membelanjakan pendapatan itu sekarang.
AJARKAN ANAK
AJARKAN ANAK
Nilai-nilai tentang uang yang anda tanamkan pada anak, akan membentuk
pola piker anak tentang kekayaan. Anak-anak harus dilatih
memprioritaskan kebutuhan. Bila anak menginginkan sesuatu, ajari anak
bersabar untuk mendapatkannya.
Menurut apa yang diajarkan orang tuaku sih, kalo pengen sesuatu harus
berusaha sendiri bagaimana caranya, mau beli HP? Ya nabung dari uang
saku, jadi tidak begitu dimudahkan oleh orang tua ketika ingin meminta
sesuatu.
Biasakan pula rajin menabung, jadi sekaligus menanamkan pada diri
anak, bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan ga asal minta ke
ortu, tapi harus disiplin menyisihkan dari uang jajan.
0 komentar:
Posting Komentar